Gue rasa kalian pernah jatuh cinta. Ga terkecuali. Terutama anak-anak
alay contohnya kayak lo yang lagi baca tulisan ini. Hhe jangan marah guys,
canda doang yaelah. Lo percaya cinta pada pandangan pertama ga? Kalo gue percaya,
gue percaya karena gue udah jatuh cinta sama emak gue sewaktu gue lahir ke
dunia. Emak guelah satu-satunya wanita nomer satu yang gue cintai dan harus
berbakti kepadanya kapan pun itu. Ciyeee serius amat. Oke. Gue juga jatuh cinta
at first sight sama mantan gue yang sekarang entah jadi setan gentayangan ato
apa. Dan yang penting ga usah banyak imaginasi tentang mantan. Gue punya mantan
ga ya? Kayaknya punya, tapi sudahlah, gue lupa first sight ato ga yang penting
tulisan blog gue lagi banyak nih. Hahaha.
Gue ga perlu mendeskripsikan kata cinta panjang lebar dari hulu ke
hilir sampe mulut berbusa yang malah hanya bikin tambah absurd. Itu pastinya ga
asik banget kan guys? Gue yakin kalian udah tau apa itu cinta. Setidaknya terasa
dalam dada dan kalian meyakini itu ada. Ga perlu lebay-lebayan penuhi paragraph.
Cinta itu sederhana tapi luar biasa. Ada dalam dada bersama dengan rasa. Membelai
hati mengalir dalam nadi yang kadang bikin lo sok puitis bro. Ya ga? Yang suka
bikin puisi ngaku…
Ga asiknya. semua kisah cinta itu ga selalu sesuai dengan yang kita
harapkan. Beda ekspektasi lain realita. Lo udah belajar kesana kemari jungkir
balik sana sini dapetnya “c”. lo udah chat panjang lebar sepanjang jalan
kenangan jawabnya cuma “o”. lo udah sok care, feedbacknya kosong. Lo udah
jongkok berjam-jam diatas jamban tapi ga keluar-keluar yang ada cuma encok yang
bikin lo berbaring seharian diatas kasur di temani kata-kata mutiara yang
setiap menit lo ulang-ulang. Atau dengerin lagu galau mellow seakan lo yang
nyanyi di bawah hujan dengan guitar pinjam teman. Yah, walopun suaranya ga
bugus-bagus amat setidaknya mewakili rasa.
Ketika lo berani ungkapin cinta juga bisa beda ekspektasi lain
realita. Ketika udah nyaman lo lupa kalo hubungan sebatas teman. Udah serius
ternyata php. Udah di kasih perhatian ujung-ujungnya dicuekin. Udah berusaha
jujur pun jawabnya kamu terlalu baik buat aku atau kita kakak adikan saja. Semuanya
berujung pada konotasi negatif yang setidaknya membuat diri lo teruji. Teruji terpapar
malu karena kadang lo udah usaha bahkan tiba-tiba lo jadi bego bego gimana
gitu. Jadi out of control hanya karena ada doi. Salting. Dan ketika lo yakin, ternyata
realita harus diterima. Ya sudahlah. Berarti gue harus hibur lo. Yang sabar aja
ya… ga usah galau uterus. Badai berlalu kok. Cup cup cup Hehehe.
Oke itu guys. Apa pun pengalaman cinta kalian. Sedih ato bahagia. Bertepuk
dua tangan ato sebelah tangan. Apa pun itu. Itu adalah pencarian pendamping hidup.
Ga perlu malu ato sok jaim. Ga perlu galau berkepanjangan karena hidup terus
berjalan. Perbaiki diri maka yang baik bakalan mampir kok. Keep spirit buat
awal minggu.