Bicara masalah mantan emang ga ada
habisnya. Kadang aku bingung harus berbuat apa dengan satu makhluk astral bin
mengerikan ini. Kedatangannya terkadang membuat hati berdesir, dada berdebar, nafas
kembang kempis tak karuan. Tapi makhluk itu nyata, bentuknya ada, wujudnya
terlihat, parfumnya khas, dan pandanganya penuh dengan masa lalu. Ada bahagia
ada juga derita.
Mantan bagiku laksana surga dalam
khayalan. Berbagai kenangannya terkadang terlalu manis untuk diingat. Ketika
pegangan tangannya sanggup untuk menenangkan jemu dan duka seketika hati
berdebar dengan segala kenyamanan dan rasa aman. Juga ketika pandangan mata
bertemu, tatapan lurusnya menembus masa depan penuh harapan. Waktu bersamanya
seperti angin menembus celah batu karang juga seperti melewati ranting
pepohonan meninggalkan nada alam yang indah dan natural. Dunia berputar hanya
ada aku dan dirinya.
Mantan bagiku juga seperti neraka dalam
ingatan. Sebenarnya ga perlu lebay mendiskripsikan derita. Setiap orang pasti
tidak ingin menderita. Hanya saja kenapa harus mampir dalam seikat kehidupan
yang akhirnya harus disebut mantan. Bukankah ketika ikrar cinta diucap dan
kebahagiaan dilalui segala sesuatu menjadi satu. Satu dalam hati, satu dalam
rasa, dan tak kenal khianat. Tapi ketika kita harus memakai title mantan,
semuanya berubah. Ada kisah dibalik kata itu. Kisah yang terkadang kita harus
ikhlas menerimanya. Melupakannya. Menganggapnya biasa dan memahami tidak ada
yang sempurna di dunia ini. Ada pertemuan, ada juga perpisahan. Memang kadang
menyakitkan untuk diingat tapi ya itulah mantan. Yang perlu kita lakukan
hanyalah mengikhlaskan.
Ikhlas bahwa separuh jiwa kita telah
pergi. Ikhlas dan ga perlu sok cool ketika berpapasan. Juga ga perlu menghindar
jika bertemu. Atau salah tingkah bingung harus berbuat apa di depan mantan.
Mantan bukan setan, mantan juga manusia yang tak perlu dihindari. Juga ga perlu
nangis-nangis dipojokan teringat kenangan. Yang perlu dilakukan hanya menyadari
dan mengikhlaskan. Tunjukan siapa diri ini. Prestasi apa yang dipunya.
Berjalanlah di depanya dengan senyum dan sapaan hangat sedangkan dikedua
tanganmu penuh dengan prestasi yang membanggakan. Itu lebih baik dari pada
guling-guling ga jelas dibawah kolong jembatan.
Proses move on memang terkadang tidak
mudah. Tapi yang terpenting adalah mengikhlaskan bukan menghindar dan menjadi lemah.
Tunjukan wibawamu. Ga perlu berlama-lama dalam derita. Cukup segores luka yang memberi
pelajaran berharga dalam kehidupan ini. Selanjutnya kamu adalah istimewa. Jadi,
cepat! Move on, move on, move on! Dunia tak selebar daun kelor guys…
Tumben baru nongol lagi mas bro.
ReplyDeleteSelamat hari raya idul fitri, mohon maaf lahir dan bathin.
hhe iya mas... lagi ngadat kadang2
Deletesama2 mohon maaf lahir batin :-D
Inget mantan nih yey :p
ReplyDeletemove on move on mantan ga uasah di ingetin lagi :D yang lalu biarlah berlalu buka lembaran baru hahahahaha
ReplyDeletemove on dari seseorang yang paling disayang memerlukan waktu yang cukup lama
ReplyDeleteYang penting diikhlaskan, pasti bisa cepat move on #pengalaman #ehh
ReplyDeleteSlow aj de, mungkin mantan itu jodoh yg tertunda ehhh
ReplyDeleteudah cukup lama gue mengikhlaskan. walaupun prosesnya melemahkan, tapi ending2 nya cukup sukses. walaupun dia kini sudah bahagia bersama dengan pria lain.
ReplyDeleteaku ngakak sama yg katanya makhluk astral bin mengerikan ini. padahal kan sebelum putus masih bidadari bin keindahan iya ga? hahaha
ReplyDeleteBuanglah mantan pada tempatnya :D
ReplyDeleteKalau sudah punya pendamping, move itu fardu 'ain (wajib bagi semua orang) ... enggak ada pilihan lain kalau mau maju :)
ReplyDeleteYang ga punya mantan aja kadang susah mup on dari gebetan #eaaak #edisicurcol :'D
ReplyDeleteCinta pertama itu, ciye!
ReplyDeleteTapi bener "move on" itu hal yang paling ribet.