21 Feb 2015

Melukiskan Cinta

Standard
Seorang teman memintaku melukiskan cinta dalam tulisan.
Harus dari mana kumulai? Membayangkan bentuknya saja sudah teramat sulit, apalagi harus menggambarnya ulang. Bentuknya abstrak, dan tentu semua orang sudah tahu. Tapi keabstrakannya sangat subjektif, karena walaupun sulit untuk dipadankan bentuknya kita smua tahu bahwa bentuk itu sangat akrab di benak hati. Dan akan sangat mudah mengenalinya.
Cobalah pandangi mata kekasih hatimu, akan dengan mudah kan kautemukan bentuk itu. Dan yg menafsirkan artinya tidak lagi pengetahuan dan pengalaman hidupmu. Yang akan mengartikan maknanya adalah sesuatu di dadamu, yg membuatmu sedikit merinding dan mengalirkan kran hangat di pembuluh darahmu. Ada angan2 yg terkelupas dari kulitnya, ada harap yg tinggi berisikan kehidupan yg diidamkan bersama dia, ada sedikit khawatir jika takdir tak mengijinkan lebih lama dari ini. Dan akan membawamu jauh ke semua kefanaan yg indah yg diminta manusia dalam doanya. Betapa sepasang mata itu merubahmu dalam memaknai perjalanan hidup.
Atau cobalah mendengarkan suaranya saat kau merindu. Rasanya seperti mendapati air terjun di tengah padang pasir kering tandus. Kemudian benakmu akan memainkan lelakonnya sendiri dimana peran dan bagianmu dan dialah yg terutama dan terpenting. Menyimpan kenikmatan rindu itu dalam keping kenangan yg akan kau coba untuk kubur dalam di hatimu dan berharap agar abadi.
Nyatanya... Tidak ada keindahan yg abadi, setidaknya jika didudukkan di rel waktu. Semuanya mengalir dan berubah, demikian pula dengan cinta. Betapapun indahnya ia. Lalu apa yg harus kutulis tentang cinta? Ketika berbuih kata-kata yg menceritakan keindahannya akan terhapus hilang dengan segera.
Kupandangi kanvas kosong itu, mencoba mencari bentuk cinta yg paling masuk akal untuk diceritakan. Lalu kutulis ... 'wajar dan sederhana’.
Oleh: Yuris Sarifuddin

2 comments:

  1. Baru mampir udah suka sama tulisannya :)

    www.fikrimaulanaa.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hhe jadi terharu nih...
      Makasih udah berkunjung...

      Delete