Kamu mengingatkanku
pada krisis asia 1997 yang memporak-porandakan stabilitas ekonomi indonesia.
Pada saat itu, harga-harga melambung tinggi bahkan nilai tukar rupiah pun terus
anjlok menyentuh angka 17.000 terhadap satu dollar Amerikanya. Mengerikan
memang dan menyengsarakan pastinya.
Aku tidak bisa
membayangkan jika krisis renjana yang terjadi diantara kita ini adalah
reinkarnasi dari krisis ekonomi 97 yang sedang mengobrak-abrik stabilitas cinta
dua hati manusia ini. Terdengar aneh memang mensejajarkan cinta dengan ekonomi.
Tapi aku sudah berkeliling di dunia kata mencari sinonim yang paling cocok dan
paling tepat untuk menggambarkan betapa mengerikannya krisis yang sedang kita
alami ini. Dan akhirnya aku harus menggunakan tragedi 97 agar dapat kamu pahami
secara jelas dan nyata.
Aku sadari,
krisis ini memang tidak lepas dari sektor cinta dan sektor aksi. Bahwa,
seromantis apapun kata yang ditopang dengan gombalan-gombalan berkelas apapun
itu tetap tidak akan lepas dari sektor aksi sebagai bukti karena pada hakekatnya
cinta itu memerlukan bukti riil agar dapat menekan inflasi perasaan yang
membabi buta pada titik terendahnya. Jika krisis terjadi, kepercayaan pada
cinta pun dinilai layaknya daun tertiup angin. Cinta tak lagi bernilai bahkan
terancam teracuhkan. Dan untuk itu, aku menyadarinya bahwa aku tak pernah
mentransformasikan renjana itu menjadi nyata sebagaimana yang kamu rasakan
dalam diary-diarymu yang tertinggal.
Aku harap,
dengan perbaikanku pada sektor aksi nantinya dapat membuat bibirmu kembali tersenyum
sebagaimana dulu ketika kita bertemu untuk pertama kalinya jika kamu
mengingatnya dengan jelas. Setidaknya, cinta ini tak boleh kandas akibat
inflasi. Bahtera ini masih panjang hingga usia menutup masa. Masih jauh sejauh
mata memandang.
Terdengar aneh memang mensejajarkan cinta dengan ekonomi. sy sepakat dengan perumpamaan ini.. namun tepat. salam
ReplyDeleteHhe yup. Salam...
DeleteMas ade jago menghubungkan masalah yang satu dengan cinta. Tapi... krisis cintanya gak separah tahun 1997-1998 kan. Hihihihi....
ReplyDeleteWaduh jngan deh mas hahaha
Deletecinta dan krismon :D
ReplyDeleteYup benar sekali hhe
DeleteWuhh top dianalogikannya denfa istilah2 bahasa tinggi nih
ReplyDeletehahaha iya ya... biasa aja kok bahasanya..
Deletedan saya pun mumet. analoginya keren #halah
ReplyDeletehaha
salam kenal :)
Hahaha saya juga ikutan mumet deh mas...
DeleteSalam ke faris ya mas... Semoga cepet sembuh...
waah,,analaoginya bagus,nyambung lagi.hehehe
ReplyDelete