Kamu adalah
sebongkah es yang selalu terjaga pada suhu derajat standarnya. Tidak menurun
dan juga tiada peningkatan. Tetap terasa dingin dan tetap membuatku menggigil
malu dalam kebekuan yang entah siapa yang menciptakan. Menjadikanku kaku dan
sedikit gemetar ketika merasakan kehadiranmu. Dingin itu seperti melesat dari
dalam hatiku yang menyebar ke seluruh dada. Nyes. Mengagetkanku secara
tiba-tiba. Nafasku juga sempat terhenti. Detak jantungku reflek meningkat.
Gerakan tiba-tibaku terkadang tak terkendali meningkatkan satu step rasa malu
yang tak berujung. Menjadikanku tiba-tiba merasa bodoh tak bernilai
dihadapanmu. Sebuah rasa yang mengumpulkan segala jenis kekhawatiran berkumpul
dalam dada.
Kenapa aku
harus merasa bodoh seperti ini? Bukankah rasa suka itu wajar terjadi dalam
kehidupan manusia selama berabad-abad dan bertahun-tahun berlangsung. Memang
klasik tapi dalam prakteknya ternyata tidak semudah menuliskan cinta dalam
diary, tidak semudah melafalkan cinta dalam hati, dan tidak semudah cinta yang
melintas dalam pikiran. Ditambah kebekuan yang membuatku hilang arah yang
menimbulkan berbagai cabang deduksi akan dirimu. Signal keyakinan yang juga
tiba-tiba mengecil terhalang beku dimana aku tidak bisa menjangkau pemancar
signal di dalam hati dan pikiranmu. Kodenya begitu rumit dipecahkan. Satu
satunya yang aku pahami adalah bahasa verbal yang kamu ungkapkan tetapi justeru
malah terkesan mendukung kerumitan enigma dalam kebekuan yang kamu buat.
Semua itu
membuat langkahku terhenti dalam ketidak pastian tujuan seandainya aku terus
melangkah. Membuat lututku lemas dan terduduk lelah. Membuat keberanian sang
ksatria tiba-tiba lenyap. Membuat kuasa sang raja tak lagi berpengaruh.
Satu-satunya kepastian yang aku punya adalah kembali ke titik kakiku bermula.
Aku tak sanggup merugi dalam ketidak pastian langkah kedepan ketika aku raba
jiwaku tidak siap atas ekspektasi yang tidak bersambut. Hanya zona aman yang
dapat kembali menata planingku secara rapih saat ini. Meskipun punya keberanian,
tetapi aku tidak bisa melangkah tanpa kepastian. Kodemu masih terasa rumit
serumit deduksiku akan dirimu.
Memikirkanmu
dari berbagai cara yang kutempuh membuatku ingin rehat. Keyakinan bulat yang
dulu pernah menemani hari-hariku bersamamu agar membuatmu merasa nyaman sedikit
demi sedikit menghilang. Mungkin, memang tidak sesuai dengan keinginanmu. Tidak
apa. Hanya saja sekarang, sendi-sendiku terasa lemas. Untuk saat ini aku hanya
ingin rehat dan mengikhlaskanmu.
met istirahat :D
ReplyDeletejangan lama2, life must go on, hehehe
hahahah jadi ketawa mbak. kok malah nyambung ke postingan yang itu...
Delete:D
Deleteudah sabar aja. Coba deh baca surat ikhlas. Kan bisa jadi km jauh lebih baik dari pada yg sekarang :D mangaaat
ReplyDeletehahahah kena nasihat lagi deh... Tulisan fiksi aja mbak itu hhe
DeleteAh akhir2 ini baca tulisan yang temanya cinta mulu. Mentang2 malam minggu.
ReplyDeleteJadi maksud dari tulisan ini kayak kita suka seseorang tali kita nggak berani bilang suka, kalau dekat dia jadi grogi dan rasanya dingin kayak es. Dan akhirnya berusaha untuk berhenti menyukai dan melupakannya gitu?
Yang terakhir tentunya setelah melewati bebrapa usaha yang melelahkan dalam kapasitas dia dan akhirnya kelelahan hhehehe
DeleteIya nih kan tema bulan ini move on jadi berusaha bikin tulisan move on dalam berbagai versi hahaha tapi ga di ikutin ke best article semua sih hhe
Ikhlaskan saja, Tuhan tahu yang terbaik. :)
ReplyDeleteHahaha mbak fobia ni...
DeleteIni gara2 tema best article bulan ini move on aja mbak. Jadi rasanya pngen nulis move on tapi karena udah 3 postingan jadi yg ini ga di ikut sertakan hahaha
nah betul tuh yang di katatakn mbak dini.lebih baik mengikhlaskan.Mungkin tuhan sedang mempersiapkan yang lebih pantas dan baik untukmu :)
Deletehahah iya mbak bisa jadi..
Deletekalo kaa cu pat kai, bgitulah cinta, penderitaannya tiada akhir :D
ReplyDeletehahahaha begitu ya mbak?
DeleteDerita cinta tiada akhir. Ikhlaskan saja mas bro, nanti juga bakalan dapat pengganti yang lebih.....
ReplyDeletehahahha aduh. bagi yang sedang merasakan kyak kisah diatas aja deh...
DeleteIni gue banget dulu gue udah yakin sama seseorang, yakin banget, tapi akhirnya kandas juga :( gue belum bisa mengikhlaskan sebenernya, but life must go on kan?
ReplyDeleteBoleh ga itu pragraf terakhir gue copy, biar mantan gue baca hahaha
hahahah boleh2 silakan...
Deletebagi orang-orang yang seperti gue yang selalu gagal dalam urusan cinta,dan harus move on dari yang namanya gebetan dan mantan,kayanya ini tulisan bisa meluluh hatinya sejenak. dan lo berhasil meluluhkan hati gue sejenak hahaha
ReplyDeleteya begitulah cinta,disaat semua perhatian yang telah kita beri,dan berharap kembali,namun pada akhirnya terkadang malah hanya menjadi teman sejati,atau bahkan tak kenal balas budi.
hahahah seneng juga tulisan ini bisa mewakili perasaan orang yang seprti dalam postingan tulisan diatas...
DeleteDi lihat dari deskripsinya, kok gue jadi kepikiran vampire ya, mereka kan dingin dan suka bikin deg degan #korban filem hha
ReplyDeleteTapi sikap kamu wajar kok, semua orang pasti pernah ngerasain yang namanya grogi dan gak tahu mesti ngapain kalau deket sama someone spesial hhe
heheh iya bener mas gitu juga kali ya...
Deletekarena gk begitu mengerti urusan cinta...emmm...yang cepet aja rehatnya biar bisa melihat sosok lain untuk dicintai
ReplyDeletegue juga bingung sebenernya tentang cinta itu... hahahaha
DeleteMengikhlaskan memang jauh lebih baik (menyakitkan) :)
ReplyDeleteyang penting tetep semangat... :-D
DeleteCINTA itu seperti sedang berada di persimpangan jalan :D
ReplyDeleteyup mungkin memang sedang seperti itu...
Deleteohh, jadi mentang-mentang tema best article dari BE bertema move on nih, makanya lo bikin tulisan yang mepet sama tema hehe.
ReplyDeletesudah bagus sekali diksinya. ada kalanya sih manusia memang butuh rehat sejenak dalam urusan cinta. dan ketika kita sudah siap, maka kita boleh bangkit kembali mem[erjuangkan cinta. semangat!
hahahah kayaknya cuma komen ini yang sesuai...
Deletetapi buat semua terima kasih atas semangat dan kunjungannya :-)
Owalah, ini sejalan dengan tema BE. Tapikan, gak gini juga bro. :D
ReplyDeleteGalau mulu.
Soal kelelahan tentang cinta, emang harus membuat kita istirahat untuk waktu yang lama.
Melempar ujar, menyapa sepi. Andai semua tak terjadi.
Kalo emang belum sanggup untuk jatuh dalam cinta lagi. Mending diam di tempat dulu, deh.
Hahaha iya ya? Tulisan gue galo mulu :-D
Deletemengaguminya lalu mengungkapkannya lewat kata, saya rasa itu tak salah.. sy dukung mas ade
ReplyDeletehahahah iya benar mas... memang hal yang wajar.
Delete"Kodemu masih terasa rumit serumit deduksiku akan dirimu" kata-katanya dalem banget mas.kalau bisa yang ungkapkan dan pertahankan tapi kalau gak bisa ikhlasin aja mas :)
ReplyDeletehehehe disitulah kadang ada dilema mbak...
Delete